Monday, December 29, 2014

Cara Memasang Banner di Blog


Banner biasanya bisa berisi foto, gambar, poster, atau iklan yang di pasang di side bar Blogspot. Biasanya banner diperlukan sebagai syarat untuk mengikuti suatu kompetisi menulis ataupun kompetisi SEO di blog yang mana jika di klik, banner tersebut akan menuju ke situs yang bersangkutan. Ada penyelengara kompetisi yang sudah menyediakan kode HTML pemasangan banner tersebut. Langkah-langkah pemasanganya adalah:
  1. Log in ke Blogger.
  2. Pada Dashboard klik menu "Tata Letak" yang ada di deretan sebelah kiri.
  3. Selanjutnya klik "Tambahkan Gedget".
  4. Akan muncul jendela baru. Scroll ke bawah cari dan klik "HTML/JavaScript".
  5. Copy kode HTML yang telah disediakan kemudian paste ke kolom "konten" yang ada di jendela "HTML/JavaScript"
  6. Selesai. Banner telah terpasang
Jika kode HTML telah disediakan seperti diatas tentunya sangat mudah. Kita tinggal copy-paste saja. Lalu bagaimana jika penyelenggara tidak menyediakan kode HTML namun hanya menyediakan file berupa gambar (dengan format jpg, png, dan sebagainya) saja? Berikut Langkah-langkahnya:

  1. Siapkan gambar yang akan dijadikan banner pada blog di komputer.
  2. Log in ke Blogger.
  3. Pada dashboard klik tombol "Buat entri baru" yang berlogo pensil dibagian atas. Kemudian akan muncul halaman seperti saat akan membuat postingan baru
  4. Pada halaman tersebut klik "Insert Image" yang ada di bagian atas.
  5. Upload gambar yang telah disiapkan tadi dengan cara klik "Pilih File", lalu tunggu beberapa saat dan kemudian klik "Add Selected".
  6. Setelah gambar berhasil terupload selanjutnya sorot gambar lalu klik "Add or remove link" yang ada dibagian atas dan tambahkan URL web address yang akan dituju jika nanti mengklik banner tersebut (jika diperlukan)
  7. Setelah semuanya selesai selanjutnya klik tombol "HTML" yang ada di sebelah tombol "Compose" di bagian atas.
  8. Kemudian akan muncul kode HTML dari gambar yang telah kita upload dan beri link tadi. Copy kode tersebut.
  9. Setelah itu tutup postingan (tidak usah dipublikasikan).
  10. Selanjutnya pada dashboard klik menu "Tata Letak" dilanjutkan dengan klik "Tambahkan Gedget".
  11. Akan muncul jendela baru. Scroll ke bawah, cari dan klik "HTML/JavaScript"
  12. Paste kode HTML yang telah dicopy tadi pada kolom "konten" di jendela "HTML/JavaScript"
  13. Selesai. Banner telah terpasang.

Sekian postingan kali ini semoga bermanfaat.

Sumber gambar: www.berliyanto.com

Wednesday, December 24, 2014

Review: Band of Brothers

Sebuah serial televisi produksi HBO yang diangkat dari novel karya Stephen E. Ambrose . Terdiri dari 10 episode menceritakan kiprah dari pasukan penerjun payung Kompi Easy (Kompi E) dari Batalion ke 2 Resimen Infantri Penerjun 506 Divisi Lintas Udara ke 101 Angkatan Darat Amerika selama Perang Dunia II melawan Nazi Jerman yang menguasai Eropa. Dibintangi oleh Damian Lewis, Ron Livingston, Donnie Wahlberg, dan banyak aktor lainnya. 


Sumber: www.imdb.com


Episode 1: Currahee
Menceritakan awal saat Kompi E dilatih di Kamp Toccoa, Georgia, AS. Saat itu Kompi E dilatih dan dipimpin oleh Kapten Sobel yang gemar mencari kesalahan dan menghina anak buahnya namun tidak pandai dalam strategi. Tak jarang ia memberi hukuman berat berlari menaiki Bukit Currahee yang kemudian menjadi semboyan kompi tersebut. Mungkin karena gaya pelatihan Kapten Sobel yang menyebalkan ini yang kelak menjadikan mental Kompi Easy tangguh.

Episode 2: Day of Days (D-Days)
Menceritakan Operasi Overlord pendaratan sekutu di pantai Normandia, Prancis. Sebelum pendaratan aphibi dipagi hari, malamnya Divisi ke-82 dan ke-101 (termasuk Kompi E didalamnya) diterbangkan dari Uppotery, Inggris untuk penerjunan di Normandia dengan tujuan menyerang garis belakang musuh untuk mengamankan pendaratan marinir dipagi hari berikutnya. Letnan Winters ditunjuk sebagai pimpinan kompi karena komandan sebelumnya, yaitu Letnan Meehan pesawatnya tertembak jatuh sebelum berhasil terjun oleh artileri pertahanan udara Jerman. Pagi harinya Winters dan anak buahnya menjalankan misi melumpuhkan artileri Nazi yang menembaki pasukan sekutu yang mendarat di pantai.

Episode 3: Carentan
Misi berikutnya dari Kompi E adaah merebut sebuah kota kecil bernama Carentan. Tanpa perlawanan berarti kota itu berhasil diduduki. Ternyata hanya sedikit saja pasukan Nazi yang berada di dalam kota tersebut. Pasukan nazi dalam jumlah besar sudah menunggu dipinggir kota. Terjadilah pertempuran sengit melawan pasukan Nazi yang diperkuat oleh Tank Panzer. Ahirnya pasukan Nazi dapat dipikul mundur setelah Kompi E mendapat bantuan dari Pasukan Kendaraan ke-2 yang diperkuat Tank Sherman. Prajurit Blithe yang tadinya takut bertempur kini menjadi berani.

Episode 4: Replacements
Misi Kompi E di Perancis telah usai. Banyak dari mereka telah gugur sehingga harus diganti oleh prajurit pengganti (replacements). Misi berikutnya adalah penerjunan ke Belanda dalam Operasi Market Garden. Tujuannya adalah mengamankan jalan antara Eindoven dan Arnhem untuk memberi jalan 2 Divisi tank Inggris masuk ke Arnhem. Kompi E kebagian tugas membebaskan Eindhoven. Awalnya semua nampak baik-baik saja. Kota dapat diamankan dan Kompi E disambut dengan ramah oleh warga kota. Namun tiba-tiba tentara Nazi menyerang dengan kendaraan lapis bajanya yang membuat Kompi E dapat dipukul mundur. Bahkan salah satu pemimpin peleton, Sersan Randleman terpisah dari rombongan. 

Episode 5: Crossroads
Seperti pada Episode 2, episode ini juga menceritakan ketangguhan kepemimpinan Kapten Winters (sudah naik pangkat). Masih di Belanda, misi kali ini adalah mengamankan persimpangan jalan dekat bendungan. Akhirnya pasukan Nazi yang ternyata adalah Waffen SS (pasukan khusus Nazi) dapat dipukul mundur. Dalam episode ini juga terjadi pergantian pemimpin Kompi E ke Letnan Heylinger sedangkan Kapten Winters diangakt menjadi pimpinan eksekutif batalion. Dimisi pertamanya, Operasi Pegasus, Heylinger berhasil membebaskan 140 pasukan Inggris yang terjebak di seberang Sungai Rhine saat Operasi Market Garden gagal. Heylinger sebenarnya adalah pimpinan yang baik, sayang karirnya tak bertahan lama akibat tertemkak secara tidak sengaja oleh pasukannya sendiri.

Episode 6: Bastogne
Divisi ke-1 dan ke-6 Panzer SS telah menembus wilayah strategis di Hutan Arden, dekat Kota Bastogne, Belgia dan memporakporandakan pasukan sekutu disana. Ditengah minimnya pakaian hangat yang memasuki musim salju serta kekurangan amunisi, Kompi E dikerahkan untuk membantu disana. Eugene "Doc" Roe, salah satu prajurit medis kekurangan morfin dan obat-obatan. Banyak korban berjatuhan didalam hutan bersalju tersebut akibat dari gempuran artileri Jerman. 

Episode 7: The Breaking Point
Sepeninggal Letnan Heylinger, Kompi E dipimpin oleh Letnan Dike. Saat di Hutan Arden dia sering meninggalkan anak buahnya. Dike adalah contoh pimpinan yang buruk dan tidak bertanggung jawab. Konon, dia adalah perwira "titipan" seorang atasan di Divisi. Ditengah kondisi sulit di Hutan Arden, Kompi E seolah berjalan tanpa pimpinan. Ditengah situasi sulit akibat gempuran bom artileri Nazi itu Sersan Lipton muncul sebagai sosok yang mampu menyemangati dan mengkoordinasi rekan-rekannya. Saat misi menyerang Kota Foy, yang tak jauh dari Hutan Arden kinerja Letnan Dike sangat buruk hingga berjatuhan korban dipihak kompi E. Mengetahui hal itu Kapten Winters yang tidak segera menunjuk pimpinan Kompi Dog (Kompi D) Letnan Speirs untuk menggantikan Letnan Dike. Speirs adalah sosok perwira misterius dan nekat. Dengan adanya Speirs ini moral Kompi E terangkat kembali

Episode 8: The Last Patrol
Kompi datang ke Belgia dengan kekuatan 145 orang dan sebulan kemudian yang tersisa tinggal 63 orang. Setelah menjalani pertempuran yang brutal di Belgia, Kompi E dikirim untuk menjaga Hagenau kembali Ke Perancis. Mereka hanya dipisahkan oleh sungai sedangkan diseberang merupakan pertahanan pasukan Jerman. Suatu malam mereka ditugaskan untuk berpatroli ke seberang sungai dengan tujuan mengambil salah satu tawanan Nazi untuk diinterogasi. Karena semua dalam keadaan lelah, muncullah Letnan Jones mengajukan diri sebagai pemimpin operasi. Namun karena kurang pengalaman perwira yang baru West Point ini kurang disegani oleh bawahannya. Begitu juga Prajurit Webster, yang merupakan lulusan Kompi E sejak di Toccoa hingga veteran D-Days dan Market Garden. Hanya karena dia baru kembali dari perawatan rumah sakit dan tidak ikut ke Bastogne, dia dianggap "anak baru" oleh teman-temannya. Di episode ini Winters naik pangkat menjadi Mayor

Episode 9: Why We Fight
Kompi E berada di Jerman. Tentara Nazi sudah banyak yang menyerah walau belum seluruhnya. Kapten Nixon, sahabat Winters sejak di Toccoa yang terkenal kocak ngamuk-ngamuk setelah menerima surat cerai dari istrinya yang juga mengambil harta berupa rumah dan anjing kesayangannya. Saat di Jerman, mereka menemukan banyak sekali kamp konsentrasi para Yahudi yang ditawan oleh Nazi Jerman.

Episode 10: Points
Kompi E bergerak ke wilayah Bavaria tepatnya Kota Berchtesgaden. Saat itu Hitler telah meninggal bunuh diri di Berlin saat diserang Soviet. Kendati demikian, di wilayah Pegunungan Alpen itu disinyalir masih ada Waffen SS yang bergerilya karena di wilayah itulah kediaman semua petinggi Nazi berada. Disana Kompi E menduduki Sarang Elang, sebutan untuk istana berlapis emas yang dibangun Hitler di atas ketinggian 8000 kaki. Winters memberikan kejutan pada Nixon dengan mengajaknya ke rumah Hermann Goering (petinggi Nazi). Dirumah yang sudah ditinggal pemilknya itu disimpan 10 ribu jenis wine terbaik dari berbagai merk yang membuat Nix sangat senang. Selanjutnya mereka menuju Austria dan hari itu adalah hari V.E (Victory in Europe).

Tuesday, December 23, 2014

Review: Black Hawk Down

Sebuah film action war yang rilis tahun 2001. Film yang diangkat dari kisah nyata (alias film sejarah) tentang jatuhnya helikopter Black Hawk milik tentara USA di ibukota Somalia, Mogadishu pada tahun 1993. Dibintangi oleh Josh Hartnett, Eric Bana, William Fichtner, dan aktor-aktor lainnya.

Sumber: wikipedia

Rakyat Somalia menderita kala itu yang dikarenakan perang antar clan yang berkepanjangan. 300 ribu rakyat sipil mati kelaparan. Farah Aidid, salah satu warlords yang paling berkuasa di Mogadishu, merampas bantuan makanan internasional yang masuk ke Somalia. Dunia menjawab, kemudian dikirimlah 20 ribu pasukan untuk memulihkan keamanan. Bulan Juni pasukan Aidid menyerang pasukan DK PBB, 24 personil PBB yang berasal dari Pakistan tewas. Setelah itu Aidid mulai menargetkan personil dari USA. Akhir Agustus, pasukan elit USA dikirim ke Somalia yang terdiri dari: Pasukan Delta Force, US Army Rengers, dan 160th SOAR untuk memulihkan keamanan di Somalia dibawah komando Mayjen Garrison. 

Sumber: panjipluembond.blogspot.com

3 Oktober 1993, menurut data intelijen, akan diadakan pertemuan antara orang-orang kepercayaan Aidid pukul 15.00. Dua tokoh yang menjadi target ringkus adalah: Omar Salad dan Abdi Hassan Awale yang nerupakan tokoh penting dan kaki-tangan Aidid. Teknis penangkapannya, pukul 15.45 pasukan Delta yang diturunkan dari heli MH-6 Little Bird masuk ke gedung lokosi pertemuan di Hawlwadig Road, disalah satu distric di Mogadishu yang bernama Bakara Market. Sedangkan pasukan Rengers dibawah pimpinan Kapten Steele akan turun menggunakan tali dari atas heli MH-60 Black Hawk ke empat penjuru sudut gedung untuk membentuk sebuah perimeter pelindung (tiap regu disebut sebagai "chalk"). Sedangkan untuk ekstraksi sandera digunakan jalur darat, Letkol McKnight memimpin konvoi kendaraan militer darat yang akan digunakan untuk mengangkut target.

Sumber: le0pard31.com

Misi yang diberi kode "Irene" ini rencananya hanya berjalan tak kurang dari 30 menit. Namun diluar dugaan, mendadak Kota Mogadishu berubah panas setelah para milisi dan simpatisan Aidid berkumpul melawan. Seantero kota dipenuhi orang bersenjata mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Dua heli blackhawk tertembak jatuh oleh RPG. Suasana kota jadi kacau balau dengan baku tembak jarak dekat. Akhirnya USA terpaksa meminta bantuan pasukan PBB yang berasal dari Pakistan dan Malaysia untuk mengevakuasi heli yang jatuh dan pasukan yang terjebak di kota.


Sunday, December 21, 2014

Liburan Seru Dengan Sepeda Impian

Liburan Ngapain ya Enaknya?

Bulan Desember telah tiba. Biasanya nih, bulan-bulan akhir tahun kayak gini emang paling ditunggu-tunggu khususnya oleh anak sekolahan atau anak kuliahan. Why? Gak lain gak bukan ini terjadi oleh satu sebab: l.i.b.u.r.a.n. Yups, bener banget. Bulan Desember sampe masuk Bulan Januari kayak sekarang ini emang bertepatan sama liburan anak sekolahan dan anak kuliahan yang baru aja berjuang menghadapi UAS. Terus buat orang kantoran gimana bro? Gak perlu khawatir, buat orang yang udah bekerja juga dapet jatah liburan kok, apalagi kalau bukan liburan natal dan tahun baru. Wah berarti kalau bulan-bulan kayak sekarang ini emang nuansa-nuansanya liburan yah..

Bicara soal liburan nih gan, sebagian orang mungkin akan menghabiskannya dengan pulang kampung, pergi ke tempat wisata, atau berbelanja. Namun ada satu cara seru dan menyehatkan menikmati liburan yang patut di coba di tahun ini. Apa itu? Yaitu dengan gowes.. Gowes? Apaan tuh gowes? Wah hari gini kok gak tau artinya gowes. Gowes itu istilah gaul dari kegiatan mengayuh pedal sepeda atau singkatnya bersepeda (ngonthel gitu lho..). Konon kata gowes berasal dari lirik lagu Go West yang sering dinyanyikan pesepeda.