Pertama saat kali pertama membuat blog, tentu saja template blog yang digunakan adalah template default dari blogger. Tercatat dua kali blog ini menggunakan template default dari blogger.
Template tersebut mempunyai ciri khas gambar bukit hijau disertai animasi awan bergerak di bagian atasnya serta memiliki tiga kolom. Template ini sangat berkesan, karena dengan template inilah saya pertama kali belajar SEO. Awalnya tampilan dan struktur template tersebut sangat tidak SEO friendly. Setelah saya baca tips-tips dari blog seorang pakar bernama mas Ricky Pratama, akhirnya mulailah perbaikan jeroan template tersebut atau yang disebut dengan optimasi on page. Mulailah perbaikan meliputi pembenahan title tag, meta description, meta keyword, meta robot, dan heading tag. Selain itu juga ada penambahan dynamic heading, breadcrumbs, related post, auto read more, rich snipet, mengaktifkan deskripsi penelusuran, catatan kaki, back to top, dll. Selain itu juga pemberian widget selain widget bawaan blogger untuk mempercantik tampilan antara lain widget share, drop down menu, label, kotak search, kotak about me, follower blog, scroll arsip, translator, navigasi halaman, dsb. Juga dilakukan penambahan bagian footer yang sebelumnya tidak ada.
Sebagai pemula tentu ada kepuasan tersendiri rasanya setelah memperbaiki template yang tadinya minim tampilan dan tidak SEO friendly akhirnya bisa jauh lebih baik. Terbukti setelah di lakukan cek di chkme.com skor SEO nya sudah mencapai 93%. Namun betapa kecewanya saat ada seorang teman yang berkata "Wah blogmu lemot ya" setelah membuka blog ini. Rupanya saya kurang memperhatikan koneksi internet orang lain saat membuka blog ini. Segeralah saya mencari info diinternet tentang cara mempercepat loading blog. Saya kompress gambar-gambar yang berat dengan menggunakan Caesium, tak lupa kode html template juga ikut di kompress. Hasilnya memang sedikit lebih ringan dari sebelumnya. Melalui pengecekan di gtmetrix.com, didapatkan nilai Page Speed Grade 80% dan YSlow Grade 75%. Saya kurang paham arti dari angka-angka ini. Namun setelah saya bandingkan dengan blog-blog yang SEO lainnya ternyata nilai ini masih kalah jauh.
Disamping kecepatan yang belum maksimal, masalah lain adalah ternyata template blog tersebut tidak responsive. Responsive artinya adalah kemampuan sebuah template untuk menyesuaikan ukurannya dengan berbagai ukuran layar pengaksesnya secara otomatis. Misal diakses di komputer, laptop, tablate, hingga smartphone yang berlayar kecil pun si template masih bisa menyesuaikan secara dinamis. Jadi si pengakses tidak perlu menggeser-geser scroll kesamping saat membaca tulisan di blog kita saat mereka mengaksesnya dari layar beresolusi kecil seperti layar smartphone. Saya mencoba mengutak-atik blog tersebut agar responsive. Berbagai tahap-demi tahap yang disarankan para blogger diinternet tentang tips membuat template menjadi responsive sudah saya lakukan. Namun hasilnya nihil.
Ilustrasi Template Responsive (blog.customereffective) |
Yang sedang saya pakai ini merupakan buatan template desainer bernama mbak Arlina Fitriyani. Fitur-fiturnya lumayan lengkap. Template ini sangat responsive diberbagai ukuran layar dan juga sudah SEO friendly. Hanya saja, saat menulis artikel ini saya baru 2 hari menggunakan template ini sehingga masih perlu beberapa penyesuaian agar blog lebih baik lagi.